Rangkaian seri RLC yaitu rangkaian yang terdiri atas hambatan, induktor dan kapasitor yang dihubungkan seri, kemudian dihubungkan dengan sumber tegangan AC.


Dalam praktiknya, resistor (R), induktor (L), dan kapasitor (C) dapat dirangkai seri, paralel, atau gabungan keduanya. Akan tetapi, pembahasan di sini akan difokuskan pada rangkaian RLC seri. Gambar berikut memperlihatkan rangkaian RLC seri dan dihubungkan dengan sumber tegangan AC.


Besarnya tegangan jepit pada rangkaian seri RLC dapat dicari dengan menjumlahkan fasor dari VR, VL, dan VC menjadi :

Jika dihubungkan dengan hukum Ohm maka dari persamaan di atas dapat dibagi dengan kuat arus kuadratnya sehingga diperoleh hambatan pengganti. Hambatan pengganti pada rangkaian AC ini dinamakan impedansi.

Pada rangkaian seri RLC dapat mempunyai beberapa sifat yaitu :

  1. Jika nilai XL > XC maka rangkaian akan bersifat seperti induktor, yaitu tegangan mendahului arus.
  2. Jika nilai XL < XC maka rangkaian akan bersifat seperti kapasitor, yaitu tegangan ketinggalan terhadap arus.
  3. Jika nilai XL = XC maka besarnya impedansi rangkaian sama dengan nilai hambatannya (Z = R) maka pada rangkaian akan terjadi resonansi yang disebut resonansi deret/seri yang besarnya frekuensi resonansinya:
dengan:
f = frekuensi resonansi (Hz)
L = induktansi induktor (H)
C = Kapasitas kapasitor (C)




Sumber:
Suharyanto, Karyono, Dwi Satia Palupi. 2009. Fisika : untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.